BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada setiap manusia terdapat dorongan ingin tahu
atau rasa ingin tahu (human curiousity). Karena dorongan ingin tahu
tersebut, semenjak masa kanak-kanak manusia cenderung untuk mempertanakan
berbagai hal yang belum diketahui dan di pahami, baik yang berada dalam medan
pengamatannya maupun pemikirannya. Dorongan dan kecenderungan tersebut,
mengisyaratkan adanya keinginan manusia untuk lebih memahami “duni” dimana ia
hidup, baik dunia alam maupun dunia sosial.
Seperti halnya dalam suatu penelitian pada dasarnya
merupakan aktivitas dan metode berfikir. Aktifitas dan metode berfikir tersebut
digunakan untuk memecahkan atau menjawab suatu masalah. Karena aktivitas dan
metode berfikir tadi dilakukan secara sengaja dan bertujuan, maka ia harus
dilaksanakan secara terancang dan sistematis. Serta seorang peneliti harus
menetahui tentang sumber data, teknik pengumpulan data dan sumber-sumber data
dalam penelitian. Dengan itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang
definisi sumber data, teknik pengumpulan data dan sumber data primer serta
sumber data sekunder dalam penelitian.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi sumber data penelitian?
2. Apa
definisi teknik pengumpulan data penelitian?
3. Bagaimana
penjelasan sumber data primer dan sumber data sekunder?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Sumber Data Penelitian
Menurut Arikunto (1998:144), sumber
data adalah subjek darimana suatu data dapat diperoleh. Menurut Sutopo
(2006:56-57), sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan metode
tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen. Menurut Moleong
(2001:112), pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan merupakan
hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian
kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan
senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan.
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari
tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau
wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden,
yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan.
Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian.[1]
B.
Definisi Teknik
Pengumpulan Data Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya,
data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan tenaga pendidikan dan
kependidikan, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi,
di jalan dan lain-lain. Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Bermacam-macam
teknik pengumpulan data ditunjukan pada gambar 14.1 berikut. Berdasarkan gambar
tersebut terlihat bahwa secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan
data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan / triangulasi.
Gambar 14.1 Macam-macamTeknikPengumpulan Data
1. Teknik
Wawancara, Menurut
Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan/Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
3. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,
peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar
hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni,
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.
4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.[2]
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data
dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan
teknik pengumpulan data yang lebih banyak pada observasi berperan serta
(participantobservation), wawancara mendadak (in depth interview) dan dokumentasi.
Catherine Marshall, Gretchen B. Rosssman, menyatakan bahwa “the fundamental
methods releated on by qualitatif researchers for gathering information are,
participation in the setting, direct observation, in depth interviewing,
document review”.[3]
C.
Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder
1. Sumber
Data Primer
Sumber Primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer, yakni penuturan
atau catatan para saksi mata. Data tersebut dilaporkan oleh pengamat atau
partisipan yang bener-bener menyaksikan suatu peristiwa.
Jenis-jenis
sumber data dalam uraian berikut:
a. Dokumen
Sumber
data ini sengaja dibuatuntuk keperluan informasi dimasa yang akan datang.Yang
termasuk dalam klarifikasi sumber primer ialah UUD, piagam, UU, keputusan
pengadilan, notulen atau laporan-laporan resmi, otobiografi, surat pribadi,
catatan harian, silsilah, naskah kontrak atau perjanjian, akta, surat wasiat,
surat ijin tinggal, lisensi, surat pernyataan atau sumpah.[4]
b. Barang
Peninggalan
Barang
peninggalan yang berhubungan dengan seseorang, suatu kelompok atau suatu
zaman/periode. Fosil, kerangka, perkakas, senjata, pakaian, bangunan, gambar,
lukisan, mata uang, dan benda-benda seni, semuanya contoh peninggalan yang
tidak disengaja dimaksudkan untuk digunakan sebagai rekaman informasi. Akan
tetapi, sumber-sumber tersebut merupakan bukti yang jelas mengenai masa
lampau.isi tempat-tempat pemakaman kuno, misalnya, mungkin mengungkapkan banyak
informasi mengenai cara hidup suatu bangsa atau suku: makanan mereka, pakaian,
senjata, seni, keyakinan agama, dan kebiasaan hidup mereka.
c. Kesaksian
Lesan, atau penuturan/laporan saksi mata atau partisipan suatu peristiwa, yang
dikemukakan secara lesan. Bukti-bukti ini dapat diperoleh dalam wawancara tatap
muka, dan mungkin direkam atau dicatat untuk digunakan sebagai bukti sejarah.[5]
2. Sumber Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2010:193) sumber sekunder adalah: “Sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau dokumen”. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Data sekunder
dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media
lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data
dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang
digunakan yaitu laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, yang berkaitan
dengan kegiatan pembelanjaan selama 5 periode yaitu dari tahun 2006-2010.
Sumber
Data Sekunder, yakni cerita atau penuturan atau catatan mengenai suatu
peristiwa yang tidak disaksikan sendiri oleh pelapor. Pelapor mungkin pernah
berbicara dengan saksi mata yang sebenarnya (atau membaca laporan/cerita/catatan
saksi mata), tetapi kesaksian pelapor itu tetap bukan kesaksian saksi mata
tersebut. Sumber sekunder seringkali bisa digunakan. Tetapi karena ada distori
dalam penyampaian informasi dari tangan ke tangan, maka sejarahwan boleh
menggunakan sumber sekunder hanya kalau data primer tidak berhasil diperoleh.
Untuk keperluan penelitian, sumber data sekunder agak lemah karena adanya
kesalahan yang mungkin timbul sewaktu informasi ditularkan dari tangan ke
tanagan. Sebagian besar buku teks sejarah dan ensiklopedi adalah contoh sumber
data sekunder, karena ditulis beberapa lama setelah terjadinya peristiwa yang
sebenarnya.[6]
Sebagai contoh, suatu bku teks sejarah Amerika untuk anak SMA menjadi sumber
sekunder.[7]
Berikut contoh beberapa dari sumber data :[8]
Metode Pengumpulan Data
|
Alat Pengumpulan Data
|
Sumber Data
|
Angket
|
Angket
|
Orang atau responden, seperti
mahasiswa, dosen, petani, kepala desa.
|
Wawancara
|
Pedoman Wawancara
|
Orang atau responden, seperti
orang tua mahasiswa dan camat
|
Observasi
|
Panduan Observasi
|
Benda tertentu, atau kondisi
tertentu atau situasi tertentu, atau proses tertentu atau perilaku tertentu.
|
Dokumentasi
|
Form Dokumentasi
|
Catatan resmi tertentu atau
dokumen ekspresif tertentu, atau laporan media maa tertentu.
|
Tes
|
Tes
|
Orang/responden, seperti siswa,
mahasiswa, karyawan, dan pelamar pekerjaan.
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari
tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau
wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden,
yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan.
Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Ada beberapa
macam teknik pengumpulan data yaitu:
1. Teknik
wawancara
2. Teknik
pengamatan
3. Teknik
Dokumentasi
4. Teknik
Triangulasi
5. Sumber
Data Primer
Sumber Primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber Data Sekunder, yakni cerita
atau penuturan atau catatan mengenai suatu peristiwa yang tidak disaksikan
sendiri oleh pelapor.
B.
Kritik dan Saran
Kritik dan saran yang mendukung sangat dibutuhkan
penulisdalam memperbaiki makalah ini, karena penulis tahu bahwa dalam penulisan makalah
ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kekurangan dan jauh sekali dari kata
sempurna.
[1] http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-2013.html.18.37
[4] Sanapiah
Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan,
(Surabaya:Usaha Nasional, 1982), hlm.391
[5] Sanapiah
Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan,
hlm.392
[6] Sanapiah
Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan,
hlm.393
[7] Sanapiah
Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan,
hlm.394
[8] Sanapiah
Faisal, Format-format Penelitian Sosial,
(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,1989), hlm.54
terima kasih ilmunya suhu. semoga bisa terus menebarkan pencerahan seksama mahasiswa. salam kenal
BalasHapus