SEJARAH ILMU MANAJEMEN
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
Oleh Bapak Nurbini
Sejarah Ilmu Manajemen
• Peninggalan fisik sebagai ciri adanya implementasi ilmu manajemen;
seperti Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
• Peninggalan fisik tersebut menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen
Tiga Kelompok Pemikiran/Aliran
dalam Ilmu Manajemen
- Aliran Manajemen Klasik
– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Ritel, dll
– Kelompok Manajemen Administrasi
- Aliran Manajemen Perilaku
– Studi Howthorne
– Teori Relasi Manusia
– Teori Perilaku Kontemporer
- Aliran Manajemen Kuantitatif
– Kelompok Manajemen Sains
– Kelompok Manajemen Operasi.
Aliran Manajemen
Klasik
• Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
– Frederich W Taylor (1856-1915)
• Time and Motion (gerak) Studies, Piecework (borongan) pay system,
Empat Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
– Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
• Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
– Henry L Gant (1861-1919)
• Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
– Harrington Emerson (1853-1931)
• 12 Prinsip Efisiensi
• Perspektif Manajemen Administrasi
– Henry Fayol (1841-1925)
• 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
– Lyndall Urwick (1891-1983)
• Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
– Max Weber (1864-1920)
• Birokrasi dalam Organisasi
Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Pekerja
|
Kemampuan
Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
|
A
|
Karena mampu
mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah
yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
|
B
|
Karena
pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah
yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
|
C
|
Karena
pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan
standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000
= Rp. 48.000
|
Empat Prinsip Taylor dalam Tahapan
1.
Merumuskan
Pendekatan dalam setiap Jenis Pekerjaan untuk menggantikan pendekatan yang lama
yang sudah dianggap baku
2.
Secara
ilmiah dilakukan seleksi atas tenaga kerja dan pemberian pelatihan bagi tenaga
kerja agar dapat menjalankan tugas sebagaimana dijelaskan dalam langkah pertama
3.
Memberikan
pengarahan dan pemantauan atas pekerja untuk memastikan bahwa mereka melakukan
pekerjaan yang telah ditugaskan sesuai dengan standar
4.
Melanjutkan
langkah-langkah pengerjaan sebagaimana yang telah dicapai pada langkah-langkah
sebelumnya dengan menggunakan tenaga kerja yang mampu menyelesaikan pekerjaan
sebagaimana mestinya
Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen
• Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
pimpinan
• Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
• Sistem insentif untuk
merangsang produktifitas karyawan dan organisasi
• Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
- Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
- Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
- Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
- Adanya kedisiplinan
- Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
- Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi.
- Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
- Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
- Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
- Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
- Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
- Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif.
14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
- Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
- Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
- Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi.
- Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
- Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
- Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
- Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
- Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan desentralisasi
- Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.
- Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi
- Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
- Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.
- Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps/kebersamaan.
Kesimpulan manajemen klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
• spesialisasi pekerjaan
• studi mengenai masa dan beban kerja
• metode ilmiah dalam manajemen
• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
• Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif,
tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
Aliran Manajemen
Perilaku
• Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis
khususnya motivasi para pekerja
• Studi Howthorne (Elton Mayo)
– Teori Perhatian (Attention Theory)
• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor
penerimaan sosial
Teori Relasi Manusia
- Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
- Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
Teori Perilaku Kontemporer
- Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya.
- Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi.
Aliran
Manajemen Kuantitatif
• Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model
matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller
dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan
lain sebagainya.
• Kelompok Manajemen Operasi
– Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
– Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan efisiensi
– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll
Pionir Ilmu Manajemen Modern
• Robert Owen (1771-1858)
Perlunya SDM dan Kesejahteraan Pekerja dalam sebuah organisasi
• Charles Babbage (1792-1871)
• Frederick W Taylor (1856-1915)
• Henry L Gantt (1861-1919)
• Frank G & Lillian Gilbert (1868-1924)
• Herrington Emerson (1853-1931)