animasi bergerak

Senin, 28 November 2016

SEJARAH ILMU MANAJEMEN PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN



SEJARAH ILMU MANAJEMEN
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
Oleh Bapak Nurbini
Sejarah Ilmu Manajemen
      Peninggalan fisik sebagai ciri adanya implementasi ilmu manajemen; seperti Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di Makkah, Tembok Cina, dan lain sebagainya
      Peninggalan fisik tersebut menggambarkan adanya aktifitas yang teratur dan bertahap di masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen
Tiga Kelompok Pemikiran/Aliran dalam Ilmu Manajemen
  1. Aliran Manajemen Klasik
     Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
      Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Ritel, dll
     Kelompok Manajemen Administrasi
  1. Aliran Manajemen Perilaku
     Studi Howthorne
     Teori Relasi Manusia
     Teori Perilaku Kontemporer
  1. Aliran Manajemen Kuantitatif
     Kelompok Manajemen Sains
     Kelompok Manajemen Operasi.
Aliran Manajemen Klasik
      Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
     Frederich W Taylor (1856-1915)
      Time and Motion (gerak) Studies, Piecework (borongan) pay system, Empat Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
     Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
      Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
     Henry L Gant (1861-1919)
      Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
     Harrington Emerson (1853-1931)
      12 Prinsip Efisiensi
      Perspektif Manajemen Administrasi
     Henry Fayol (1841-1925)
      14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
     Lyndall Urwick (1891-1983)
      Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
     Max Weber (1864-1920)
      Birokrasi dalam Organisasi
Ilustrasi                                                    
Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Pekerja
Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A
Karena   mampu  mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B
Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C
Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000

Empat Prinsip Taylor dalam Tahapan
1.      Merumuskan Pendekatan dalam setiap Jenis Pekerjaan untuk menggantikan pendekatan yang lama yang sudah dianggap baku
2.      Secara ilmiah dilakukan seleksi atas tenaga kerja dan pemberian pelatihan bagi tenaga kerja agar dapat menjalankan tugas sebagaimana dijelaskan dalam langkah pertama
3.      Memberikan pengarahan dan pemantauan atas pekerja untuk memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan sesuai dengan standar
4.      Melanjutkan langkah-langkah pengerjaan sebagaimana yang telah dicapai pada langkah-langkah sebelumnya dengan menggunakan tenaga kerja yang mampu menyelesaikan pekerjaan sebagaimana mestinya
Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen
      Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan
      Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
      Sistem insentif  untuk merangsang produktifitas karyawan dan organisasi
      Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
  1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
  2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
  3. Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
  4. Adanya kedisiplinan
  5. Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
  6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau akuntansi.
  7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
  8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
  9. Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
  10. Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
  11. Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
  12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif.
14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
  1. Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
  2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
  3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi.
  4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
  5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.
  6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus didahulukan untuk kepentingan  bersama daripada kepentingan pribadi.
  7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
  8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan desentralisasi
  9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas.
  10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
  11.  Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi
  12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
  13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.
  14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps/kebersamaan.
Kesimpulan manajemen klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
      spesialisasi pekerjaan
      studi mengenai masa dan beban kerja
      metode ilmiah dalam manajemen
      Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
      Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
      Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
Aliran Manajemen Perilaku
      Hugo Munstberg (1863-1916)
                        Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
      Studi Howthorne (Elton Mayo)
     Teori Perhatian (Attention Theory)
      Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
     Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
      Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial
Teori Relasi Manusia
    1. Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
    2. Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
Teori Perilaku Kontemporer
    1. Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya.
    2. Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi.

Aliran Manajemen Kuantitatif
      Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya.
      Kelompok Manajemen Operasi
     Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
     Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif  untuk peningkatan efisiensi
     Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll
Pionir Ilmu Manajemen Modern
      Robert Owen (1771-1858)
Perlunya SDM dan Kesejahteraan Pekerja dalam sebuah organisasi
      Charles Babbage (1792-1871)
      Frederick W Taylor (1856-1915)
      Henry L Gantt (1861-1919)
      Frank G & Lillian Gilbert (1868-1924)
      Herrington Emerson (1853-1931)