A.
Latar Belakang
Sewaktu orang memasuki pembicaraan
permulaan suatu ilmu, ia akan bertemu dahulu dengan definisinya. Dalam
pembicaraan sehari-hari tidak jarang kita diminta untuk menjelaskan pengertian
kata yang kita gunakan. Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi
kesimpangsiuran.
Dalam proses pembicaraan atau membaca, tidak jarang orang bertemu dengan
kata-kata yang artinya tidak menjadi jelas melalui konteksnya. Untuk memahami
artinya dibutuhkan definisi sehingga salah satu tujuan definisi adalah
menambahan perbendaharaan bahasa bagi orang yang tidak tahu tersebut.
Tujuan berikutnya dari definisi
adalah untuk menghapus kedwiartian kata, khususnya kata-kata kunci, agar tukar
pikiran tidak menjurus pada kesalahan berpikir dan tidak sekedar bersifat
verbal. Di lain kesempatan, kita mungkin sedikit tahu arti kata, tetapi tidak
pasti batas-batas penerapannya. Nah, di sinilah definisi perlu dibuat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian definisi?
2.
Apa saja patokan dalam membuat definisi?
3.
Apa saja contoh-contoh definisi yang benar?
4.
Apa saja jenis-jenis definisi?
C.
Pembahasan
1.
Pengertian Definisi
Definisi berasal
dari kata Latin: definire yang berarti menandai batas-batas pada sesuatu,
menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti. Jika tidak demikian,
orang akan gampang bicara secara liar ‘ke utara ke selatan’ dan diluar masalah.
Dengan mencari definisi, kita akan lebih cermat membedakan hal-hal yang hakiki
dan hal-hal yang sampingan didalam sesuatu.[1]
Definisi adalah
pengetahuan yang kita butuhkan. Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi
kesimpang siuran terhadap penggunanya merupakan tugas definisi.
Mendefinisi adalah
menyebut sekelompok karakteristik suatu kata sehingga kita dapat mengetahui
pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjukan objek yang lain
pula. Jadi, mendefinisi suatu kata adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda
yang dikandungnya.[2]
2.
Patokan Membuat Definisi
a.
Definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi
kata yang didefinisikan.
Definisi yang terlalu luas misalnya:
1)
Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat.
(Banyak burung yang dapat
terbang cepat bukan merpati)
2)
Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai
peraturan-peraturan.
(Banyak organisasi masyarakat yang mempunyai peraturan tetapi bukan
negara)
3)
Pidato adalah cara untuk mempengaruhi orang lain dengan kata-kata.
(Banyak cara untuk mempengaruhi orang lain dengan kata-kata tetapi
bukan pidato).
Definisi yang terlalu sempit misalnya:
1)
Kursi adalah tempat duduk yang dibuat dari kayu, bersandaran, dan
berkaki.
(Banyak juga kursi yang tidak dibuat dari kayu).
2)
Jujur adalah sikap mau mengakui kesalahan sendiri.
(mau mengakui kelebihan lawan juga disebut sikap jujur).
3)
Kekayaan adalah hasil pertanian yang dapat disimpan.
(Banyak selain hasil pertanian bisa disebut kekayaan).
b.
Definisi tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
Definisi yang melanggar peraturan ini diebut definisi sirkuler,
berputar atau tautologi, atau tahsilul hail seperti:
1)
Wajib adalah
perbuatan yang harus dikerjakan oleh setiap orang.
2)
Kafir adalah orang
yang ingkar.
3)
Merdeka adalah dalam
keadaan bebas.
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua pengulangan melanggar patokan
ini. Pengulangan seperti dibawah ini diperbolehkan.
1)
Amalan wajib adalah
perbuatan yang diberi pahala bila dikerjakan dan diberi siksa bila
ditinggalkan.
2)
Hukum waris adalah
hukum yang mengatur pembagian harta kekayaan dari seseorang yang telah
meninggal.
3)
Ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam mencapai kemakmuran.
Pada definisi-definisi tersebut kata amalan hukum dan ilmu sudah
dianggap dan diketahui; yang menjadi fokus perhatian adalah kata wajib, waris
dan ekonomi.[3]
c.
Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan.
Definisi yang melanggar
patokan ini disebut definisi obscurum per obscurius artinya menjelaskan
sesuatu dengan keterangan yang justru lebih tidak jelas. Ini dapat terjadi
karena menggunakan bahasa plastik yang tidak sesuai dengan konotasi dan
denotasi yang sesungguhnya atau menggunakan istilah yang tidak dapat dimengerti
umum, terbatas dalam pemikiran ahli saja.
Definisi dengan menggunakan bahasa plastik seperti:
1)
Sejarah adalah samudera pengalaman yang selalu bergelombang tiada
putus-putusnya.
2)
Kehidupan adalah sepotong keju.
3)
Sedekah adalah pembuka pintu surga.
Definisi yang hanya
dimengerti oleh para ahli misalnya definisi Herbert Spencer tentang evolusi
yang dibatasinya dengan:
Perubahan terus-menerus
dari homogenitas yang tidak menentu dan tidak serasi kepada heterogenitas yang
menentu dan serasi dalam susunan dan kegiatan melalui diferensiasi dan
integrasi sambung-menyabung.[4]
d.
Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif:
1)
Benar adalah sesuatu yang tidak salah.
2)
Indah adalah sesuatu yang tidak jelek.
3)
Miskin adalah keadaan tidak kaya.
4)
Syair adalah bentuk sastra lirik bukan pantun.
5)
Manusia adalah binatang bukan kambing
6)
Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial bukan ilmu komunikasi
Hanya keadaan yang tidak mungkin dihindari bentuk negatif
diperbolehkan, seperti:[5]
1)
Orang buta adalah orang yang indera penglihatannya tidak berfungsi.
2)
Orang buntung adalah orang yang tidak mempunyai anggota tubuh yang
lengkap.
3)
Orang miskin adalah orang yang penhasilannya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Tetapi selama masih bisa diusahakan, kita tidak boleh menggunakan
bentuk negatif.
e. Definisi harus dapat dibolak-balik,
definisi harus setara dengan definiendum
f. Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri
hakiki dari definiendumnya maka definisi yang terbaik adalah genus yang
terdekat ditambah cirri pembedanya atau dengan kata lain per genus et
differentia.
Contoh: Kuda
adalah Equus Caballus.
Equus
– genusnya.
Caballus – differentianya, yang membedakan
kuda dari kedelai dan zebra.[6]
g. Definisi harus pendek, jangan sampai karena
terlalau banyak kata yang tidak jelas
h. Definisi harus terdiri dari jenis terdekat dan
perbedaan khusus.[7]
3.
Contoh-contoh Definisi yang Benar
1.
Penguin adalah spesies burung yang tidak bisa terbang tetapi pandai
berenang. .
2.
Gas adalah zat yang yang tidak bisa dilihat bentuknya tetapi bia
dirasakan kehadirannya. [8]
3.
Taman nasioanal adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli dan dikelola dengan bersistem untuk keperluan berbagai
penelitian, perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata,
4.
Manusia adalah makhluk yang berpikir dan dapat membentuk sebuah
peradaban.
5.
Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di
laut.
6.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhungan timbal balik. [9]
4. Jenis-Jenis Definisi
a. Definisi Nominal, definisi yang bermaksud
menjelaskan arti istilah saja. Dalam bentuk sederhana, definisi ini disebut
definisi sinom, contoh: Definisi sama dengan batasan. Macan sama dengan
harimau.
b. Definisi denotative (Ostentif), adalah
definisi yang menunjuk contoh individual.dalam laboratorium kimia kita akan
menunjukan warna suatu zat sebagai hasil suatu reaksi, ternyata kita tidak
dapat membuat definisi tersebut dengan kata-kata, tetapi kita bisa menunjuk
warna tersebut bila ada warna tersebut didepan kita.
c. Definisi konotatif yaitu definisi yang
menjelaskan cukup lengkap kepada definiendum karena telah menunjukan cirri
pembeda dari genus yang terdekat (per genus et differentia).
d. Definisi operasional, definisi yang
menerapkan langkah-langkah kegiatan yang terjadi pada definiendum.
e. Definisi causal, definisi yang menjelaskan
dengan cara menceritakan asal-usul terjadinya hal yang didefinisikan.[10]
f. Definisi riil (tentang suatu barang) ialah penjelasan
tentang sutau barang yang ditunjuk oleh nama itu. Definisi riil dapat jadi lahiriah
atau batiniah (ekstrinsik atau intrinstik).
D.
Penutup
1.
Kesimpulan
Definisi berasal dari
kata Latin: definire yang berarti menandai batas-batas pada seuatu,
menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti. Menjelaskan pengertian
kata agar tidak terjadi kesimpang siuran terhadap penggunanya merupakan tugas
definisi.
Patokan dalam membuat definisi:
1. Defini tidak
boleh lebih luas atau lebih sempit dalam konotasi kata yang didefinisikan.
2. Definisi tidak
boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
3. Definisi tidak
boleh memakai penjelasan yang membingungkan.
4. Definisi tidak
boleh menggunakan bentuk negatif
5.
Definisi harus dapat dibolak-balik, definisi harus
setara dengan definiendum
6. Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri
hakiki dari definiendumnya maka definisi yang terbaik adalah genus yang
terdekat ditambah cirri pembedanya atau dengan kata lain per genus et
differentia
Contoh-contoh definisi yang benar:
1.
Gas adalah zat yang yang tidak bisa dilihat bentuknya tetapi bia
dirasakan kehadirannya.
2.
Taman nasioanal adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli dan dikelola dengan bersistem untuk keperluan berbagai
penelitian, perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata,
3.
Manusia adalah makhluk yang berpikir dan dapat membentuk sebuah
peradaban.
Jenis-jenis definisi
a. Defines Nominal
b. Definisi denotative
c. Definisi konotatif
d. Definisi operasional
e. Definisi causal
2.
Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, guna
memperbaiki makalah kami dimasa yang akan datang.
[1] W Poespoprodjo, Logika
scientifika, (Bandung: Pustaka Grafika, 1996), hlm. 136
[3] Mundiri, Logika, (Jakarta: aRajaGrafindo Persada, 2014),
hlm.40
[9] http://www.wartabahasa.com/2013/11/contoh-kalimat-definisi.html?m=1 diakses tanggal
23-09-2016, 14:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar