animasi bergerak

Sabtu, 10 Desember 2016

EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN

EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN
Oleh: Bapak Nurbini
         Perkembangan Teori Pemikiran Manajemen sejak semula tumbuh dan berkembang dilandasi oleh kondisi lingkungan yang melatarbelakanginya. Dalam situasi, kondisi dan latar belakang serta perkembangan zaman yang sedemikian pesat dan dinamis teori dan pemikiran manajemen akan terus mengalami perkembangan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya.
         Oleh karena itu penerapan dan aplikasi teori pemikiran manajemen pada dimensi waktu dan tempat yang berbeda dilakukan secara lintas sektoral diantara teori2 yang ada menuju suatu konsep manajemen yang integrated, adaptif bersifat saling melengkapi dan menyempurnakan.
Evolusi Teori Manajemen
         Teori Manajemen Ilmiah
         Teori Organisasi Klasik
         Teori Hubungan Antar Manusia
         Teori Behavior Science
         Teori Aliran Kuantitatif
TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Beberapa variabel yang diperhatikan dalam ‘Manajemen Ilmiah’ antara lain :
         Pentingnya Peranan Manajer dalam menggerakan dan meningkatkan produktifitas perusahaan
         Menetapkan persyaratan tertentu dalam pengangkatan dan pemanfaatan SDM
         Memperhatikan kesejahteraan karyawan
Tokoh-Tokoh Perintis Manajemen Ilmiah
         Robert Owen (1771-1858)
         Charles Babbage (1793-1971)
         Frederick W Taylor (1856-1915)
         Henry L Gantt (1861-1919)
         Frank G & Lillian Gilbert (1868-1924)
         Herrington Emerson (1853-1931)
Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah
Sumbangan teori manajemen ilmiah diakui banyak memberikan kontribusi dan peningkatan dalam beberapa hal sbb :
         Produktifitas Kerja
         Effisiensi Kerja
         Spesialisasi Pekerjaan
Berbagai teknik effisiensi manajemen misal : studi gerak dan waktu (time & motion study), adanya suatu rancangan sistem kerja yang terstruktur (work desain), Teknik Pencatatan terhadap Prestasi Kinerja (Gantt Charts).
Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah
Dalam pengaplikasian teori manajemen ilmiah kadang justru berdampak merugikan bagi kelancaran sistem manajemen itu sendiri, misalnya :
         Upaya peningkatan ‘produktifitas’ dengan cara menerapkan teknologi baru dalam prakteknya akan mengurangi skala penggunaan tenaga kerja, dan menyebabkan karyawan menjadi stress dan frustrasi karena peranan serta kedudukannya digantikan oleh mesin & komputer.
         Tenaga kerja SDM sebagai salah satu faktor produksi kurang mendapatkan perhatian dalam hal pemenuhan kebutuhan sosial & personalitynya. Artinya ‘upah’ yang tinggi tanpa diimbangi dengan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif & menyenangkan tidak akan mampu ‘memuaskan’ dan membuat karyawan betah bertahan disuatu perusahaan.
TEORI MANAJEMEN KLASIK
         Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
        Frederich W Taylor (1856-1915)
         Time and Motion Studies, Piecework (borongan) pay system, Empat Prinsip dasar Manajemen Ilmiah
        Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
         Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
        Henry L Gant (1861-1919)
         Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
        Harrington Emerson (1853-1931)
         12 Prinsip Efisiensi
         Perspektif Manajemen Administrasi
        Henry Fayol (1841-1925)
         14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
        Lyndall Urwick (1891-1983)
         Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
        Max Weber (1864-1920)
         Birokrasi dalam Organisasi


Ilustrasi Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Pekerja
Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A
Karena   mampu  mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B
Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C
Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
TEORI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
         Hugo Munstberg (1863-1916)
            Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
         Studi Howthorne (Elton Mayo)
        Teori Perhatian (Attention Theory)
         Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
        Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
         Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial
         Teori Relasi Manusia
        Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
        Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
         Teori Perilaku Kontemporer
        Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis, sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
        Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
TEORI BEHAVIORAL SCIENCE
Teori Behavioral Science ini ditandai dengan munculnya pandangan dan pemikiran baru mengenai :
         Perilaku Individu / perseorangan
         Perilaku kelompok sosial
         Perilaku Organisasi
TEORI MANAJEMEN KUANTITATIF
         Kelompok Manajemen Sains
            Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan lain sebagainya
         Kelompok Manajemen Operasi
                    Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
                    Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif  untuk peningkatan efisiensi
        Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll
MANAJEMEN KONTEMPORER
         Perspektif Sistem dalam Manajemen
            Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
         Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
            There is no such things as one best and general way on management (Tidak ada sesuatu hal dan suatu cara yg terbaik pada manajemen)
Perspektif Sistem dalam Manajemen
         Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan, kebalikannya  sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan.
         Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan
         Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
         Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.
Pendekatan Kontingensi
         Pendekatan ini memandang bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen.
         Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini memasukkan variable-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula.
Berbagai Isu kontemporer dalam Perkembangan Ilmu Manajemen
         Downsizing (Perampingan)
         Diversity management (keanekaragaman manajemen)
         Information Technology (Teknologi Informasi)
         Globalization (Globalisasi)
         Ethics and Social Responsibility (Etika dan Tanggung Jawab Sosial)
         Managing for Quality (Pengelolaan Kualitas)
         Service Economy (layanan Ekonomi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar