animasi bergerak

Sabtu, 10 Desember 2016

HADITS QUDSY



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN HADITS QUDSY

Hadits ( الحديث ) Segala yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad, baik berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, atau karakter, kemudian Qudsi ( القدسي ) secara bahasa diambil dari kata quddus, yang artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, القدس al-Quddus, yang artinya Dzat Yang Maha Suci.
Secara istilah (terminologis) adalah sesuatu (hadits) yang dinukil kepada kita dari Nabi Muhammad yang disandmanya secara langsung, atau dengan perantaraan malaikat Jibril.



B.     CIRI-CIRI HADITS QUDSY
Hadits yang diturunkan kepadaNabi tanpa melalui perantara malaikat pada umumnya
Sesuatu yang dikabarkan oleh Allah kepada nabinya dengan melalui ilham atau impian yang kemudian nabi menyampaikan makna dari ilham atau impian tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri
Ciri-ciri hadits qudsy biasanya di tambahi dengan kalimat-kalimat Qoola allahu. ‘anillahi tabaroka wata’aala.
C.    PERBEDAAN HADITS QUDSY dengan AL-QUR’AN
1.    Bahwa lafazh dan makna al-Qur`an berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sedangkan hadits qudsi tidak demikian, alias maknanya berasal dari Allah namun lafazhnya berasal dari nabi.
  1. Bahwa membaca al-Qur`an merupakan ibadah sedangkan hadits qudsi tidak demikian.
  2. Syarat validitas al-Qur`an adalah at-Tawâtur (bersifat mutawatir) sedangkan hadîts qudsi tidak demikian.
  3. Secara sederhana dapat dikatakan, hadits qudsi adalah wahyu Tuhan yang diterima Nabi Muhammad secara langsung, TANPA perantaraan malaikat Jibril. Sehingga tidak ada kata qul (katakanlah) diawal kalimat dan Allah membahasakan diri-Nya dengan sebutan AKU.
  4. Sedangkan Al Qur'an adalah wahyu Tuhan yang diterima Nabi Muhammad lewat perantaraan Malaikat Jibril. Sehingga Jibril membacakan wahyu dengan permulaan kataqul dan Jibril membahasakan Tuhan dengan sebutan nama-Nya, Allah (dan Asmaul Husna lainnya).
  5. Hadits qudsi memakai kalimat langsung (orang pertama/Aku), sedang Al Qur'an memakai kalimat orang ketiga .
  6. Hadits qudsi diturunkan secara "private" (khusus ) kepada Muhammad sebagai nabi, sehinggga tidak disebarluaskan untuk umum, karena bersifat pribadi. Hanya beberapa sahabat terpercaya saja yang menerimanya.
  7. Sedangkan Al Qur'an diturunkan kepada Muhammad sebagai rosul, sehingga Nabi Muhammad wajib menyebarluaskannya kepada umatnya dan seluruh umat manusia.
  8. Demi kemurnian dan kesucian Al Qur'an, hadits qudsi dan Al Qur'an tidak disatukan dalam satu mushaf. Hadits qudsi dibiarkan berdiri sendiri dan tidak pernah dibukukan (kodifikasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar