animasi bergerak

Sabtu, 10 Desember 2016

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan komunikasi. Baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Perkembangan ilmu komunikasi dan kebutuhan akan SDM yang berpendidikan dan ketrampilan dalam bidang komunikasi mendapatkan perhatian sangat besar dikalangan masyarakat.
            Dalam kehidupan manusia memerlukan komunikasi, baik berkomunikasi dengan individu maupun dengan kelompok atau masyarakat. Hal ini manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesame dalam suatu kelompok.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja unsur-unsur komunikasi?










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi dapat berjalan baik dan lancer jika pesan yang disampaikan seseorang yang didasari dengan tujuan tertentu dapat diterimanya dengan baik dan mengerti. Suksesnya suatu komunikasi apabila dalam penyampaiannya menyertakan unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Pengirim atau sumber
Pengirim adalah orang yang membuat pesan. (Orde &Bruess, 2005). Dia adalah pemrakarsa yang ingin menyajikan pikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan bertujuan tertentu, maka pengirim tidak selalu berada dalam posisi serba tahu atau serba kenal terhadap penerima.
Manusia mempunyai keterbatasan untuk melayani diri sendiri apalagi melayani orang lain. Rasul Paulus menegaskan kembali tentang keterbatasan individu; ”Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. ”Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal”.[1]

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia sumber bisa dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,[2] komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encorder.

Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, maupun suatu Negara sebagai komunikator.[3]
2.      Penerima
Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan(Orde & Bruess, 2005) yang diucapkan atau yang ditulis. (DeVito,1986). Sama seperti informasi mengenai objek atau peristiwa, maka penerima tentu pernah mempunyai pengalaman sekecil apapun terhadap pesan-pesan terntentu, yang bisa sama atau berbeda dengan pengirim. Ketika suatu pesan diterima, maka orang yang menerima menginterpretasi pesan-pesan ini kemudian dapat dikirimkan kembali kepada pengirim.[4]

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasanya terdiri dari satu orang atau lebih, dalam bentuk kelompok, partai bahkan Negara. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, ataukah pada sumber, pesan atau saluran.[5]

Penerima adalah orang/kelompok/organisasi/suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan/pendengar/khalayak/komunikan/penafsir/penyandi balik.[6]
3.      Encoding dan Decoding
Encoding adalah proses dimana pengirim menterjemahkan idea tau maksudnya kedalam symbol-simbol berupa kata-kata atau nonverbal. (Heath & Bryant, 2000). Hasil terjemah ide ini merupakan pesan yang akan dikirimkan kepda penerima. Aktivitas seseorang penerima adalah decoding, yaitu menerjemahkan symbol-simbol verbal dan non verbal tadi ke dalam pesan yang bisa saja mirip, persis sama dengan, atau sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim.[7]


4.      Pesan
Pesan adalah gagasan, perasaan atau pemikiran yang telah di-encode oleh pengirim atau di-decode oleh penerima. (Orbe & Bruess,2005). Pesan-pesan terbentuk sinyal, symbol, tanda-tanda atau kombinasi dari semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima. (DeVito,1986). Apabila pesan berupa tanda, maka dapat membedakan tanda yang alami artinya tanda yang diberikan oleh lingkungan fisik, tanda mana sudah dikenal secara universal. Contoh: Guntur merupakan tanda hujan akan turun, asap merupakan tanda bahwa ada api, dan lain-lain.
Ada dua hal utama yang terkandung didalam “makna” pesan, yaitu:
1.      Content meaning
Merupakan makna literal suatu pesan yang acap kali ditampilkan secara verbal. Pesan ini mudah dipahami karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama diantara pengirim dan penerima.
2.      Relationship meaning
Merupakan makna pesan yang harus dipahami secara emosional (konotasi). Biasanya pesan yang dikirimkan atau yang diterima hanya biasa dipahami oleh para pihak yang sudah mempunyai relasi tertentu.
Pesan-pesan yang mempunyai karakteristik seperti:
1)      Origin, merupakan symbol atau tanda yang berasal dari lingkungan fisik disekitarnya
2)      Mode, merupakan pesan yang tampil dala bentuk visualisasi sehingga memungkinkan indra manusia memberikan makna terhadap pesan ini.
3)      Physical Character, merupakan pesan yang memiliki ukuran, warna kecerahan, dan intensitas.
4)      Organization, merupakan pesan yang mengandung idea tau pendapat.
5)      Novelety, atau kebaruan, kemutakhiran, merupakan pesan yang mudah diterima karena ditampilkan secara khas, atau pesan yang tampil beda, sehingga mudah menggugah indra manusia.[8]
Pesan adalah suatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Contoh: ilmu pengetahuan. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau informasi.
Pesan adalah apa yang akan disampaikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang diwakiliperasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. 3 komponen pesan yaitu makna, symbol, bentuk pesan.[9]
5.      Saluran
Saluran komunikasi adalah sarana untuk mengangkut atau memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam komunikasi, semua pesan yang dikirimkan harus melalui saluran, saluran bisa tunggal namun bisa juga banyak. Komunikasi antar sesama dilakukan melalui bahan cetakan seperti buku, e-mail, atau telepon.[10]

Media/saluran adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Berbagai macam pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai media bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi, pancra indra dianggap sebagai media komunikasi. Termasuk telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antar pribadi.[11]

Saluran atau media adalah alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan ( penerima) baik secara langsung ( tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dll).[12]

6.      Noise
Noise berbentuk fisik, psikologis, fisiologis, dan semantic. (Orbe & Bruess, 2005)
Ada beberapa jenis noise, yaitu:
1)      Fisik. Meliputi kebisingan yang bersumber dari suara seperti kebisingan lalu lintas, music yang keras, badai atau angin, ombak sensor atau gergaji mesin, mesin-mesin mobil di bengkel, hingga bau badan, atau bau mulut
2)      Jarak. Misalnya komunikasi dengan seseorang karena dipisahkan oleh sebuah meja besar didepan anda.
3)      Psikologis. Meliputi semua jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis seperti self-awereness, self-perpection, persepsi, motivasi, hambatan mental yang mengganggu kelancaran pengiriman pesan.
4)      Sosiologis. Misalnya hambatan status sosial, kedudukan dan peran yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor ini mengurangi tingkat kebebasan berkomunikasi antar personal.
5)      Antropologis. Meliputi hambatan cultural seperti perbedaan latar belakang budaya, kebiasaan, adat istiadat, dan lain-lain antara pengirim dan penerima yang mempengaruhi komunikasi.
6)      Hambatan fisiologis. Adalah hambatan yang mencakup semua aspek fisik yang dapat mengganggu komunikasi.
7)      Semantik. Adalah hambatn yang muncul dalam bentuk kata-kata yang dapat mengganggu perhatian pengirim dan penerima terhadap pesan. (Orbe & Bruess, 2005).[13]
7.      Feedback
Feedback atau sering disebut “umpan balik” adalah respons yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang dikirimkan oleh pengirim. “saya tidak setuju dengan pendapat Anda”, itulah contoh respons.[14]

Tanggapan balik adalah salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik biasanya berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.[15]


8.      Kerangka Pengalaman
Kerangka pengalaman atau field off experience adalah pengalaman pengirim dan penerima yang berbasis pada latar belakang sosial budaya, adat istiadat, pendidikan, pengetahuan, interaksi dan relasi sosial, status sosial. Semua faktor ini memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.[16]
9.      Konteks
Konteks adalah semua berkomunikasi terjadi dalam konteks. Konteks meliputi semua unsur fisik dan psikologis dari lingkungan dimana komunikasi terjadi. Konteks dapat bersifat fisik, budaya, sosial-psikologis, atau temporal. (Orbe & Bruess, 2005)
1)      Konteks fisik. Meliputi segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada dalam lingkungan dimana komunikasi terjadi, misalnya ruangan, aksesoris, ruangan mempengaruhi suasana komunikasi.
2)      Konteks budaya. Ialah nilai, norma, aturan, atau keyakinan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi.
3)      Konteks psikososial. Meliputi unsur-unsur seperti relasi sosial antara pengirim dan penerima, antara pengirim/penerima dan pihak ketiga, motivasi dan persepsi sosial atau cultural, cara berpikir dan lain-lain yang mempengaruhi suasana komunikasi.
4)      Konteks temporal. Ialah waktu bagi terselenggaranya komunikasi, misalnya berapa lama waktu yang dibutuhkan penerima untuk mendengarkan pengirim, berapa lama waktu yang diperlukan untuk bercakap-cakap atau berdiskusi, apakah diskusi dapat dilakukan hingga larut malam?[17]
10.  Perubahan
Menurut Mamber (1971), salah satu tujuan utama komunikasi manusia adalah “perubahan”. Banyak ahli komunikasi tidak pernah menyebutkan “perubahan” sebagai tujuan utama komunikasi, namun menyembunyikan “perubahan” ini dalam kemasan sperti … penerima dapat memahami, mengetahui, melakukan, mengembangkan dan menikmati. Padahal semua konsep yang disebut terakhir ini adalah bentuk perubahan, entah perubahan maju (progress). Supaya komunikasi mencapai tujuan “perubahan” secara maksimal, maka komunikasi sepatutnya direncanakan agar seluruh rangkaian aktivitas komunikasi dijalankan berdasarkan urutan waktu dan ruang.[18]
11.  Pengaruh atau efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penrima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.[19]

Dampak atau efek terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.[20]
12.  Lingkungan
Lingkungan atu situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis, lingkungan sosial budaya dan dimensi waktu.[21]








BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

1.      Menurut Prof. Dr. Alo liliweri, M.S Unsur-unsur komunikasi ada 10 yaitu:
1)      Pengirim/Sumber
2)      Penerima
3)      Encoding Dan Decoding
4)      Pesan
5)      Saluran
6)      Noise
7)      Feedback
8)      Kerangka/Pengalaman
9)      Konteks
10)  Perubahan
2.      Menurut Hafied Cangara Unsur-Unsur komunikasi ada 7 yaitu:
1)      Sumber
2)      Pesan
3)      Media
4)      Penerima
5)      Pengaruh atau efek
6)      Tanggapan balik
7)      Lingkungan
3.      Menurut  Lasswell
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baiksecara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/efek kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which, to whom, with what effect.


DAFTAR PUSTAKA
Liliweri Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
Cangara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
Lasswell 1960, Daftar Definisi Komunikasi – Wikipedia bahsa Indonesia


[1] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm39
[2] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24
[3] Lasswell 1960
[4] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm39
[5] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24
[6] Lasswell 1960
[7] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm39
[8] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm40
[9] Lasswell 1960
[10] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm41
[11] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24
[12] Lasswell 1960
[13] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm41
[14] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm,42
[15] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24
[16] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm,42
[17] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,Jakarta:Kencana,2011,hlm,42
[18] Prof.Dr.Alo liliweri,M.S.,Komunikasi:Serba Ada Makna,(Jakarta:Kencana,2011),hlm,43
[19] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24
[20] Lasswell 1960
[21] Hafied cangara,pengantar ilmu komunikasi,PT rajaGrafindo persada,jakarta,2002,hlm24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar