BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan komunikasi. Baik secara
langsung maupun tidak secara langsung. Perkembangan ilmu komunikasi dan
kebutuhan akan SDM yang berpendidikan dan ketrampilan dalam bidang komunikasi
mendapatkan perhatian sangat besar dikalangan masyarakat.
Dalam
kehidupan manusia memerlukan komunikasi, baik berkomunikasi dengan individu
maupun dengan kelompok atau masyarakat. Hal ini manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesame dalam suatu kelompok.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa saja unsur-unsur komunikasi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi dapat berjalan
baik dan lancer jika pesan yang disampaikan seseorang yang didasari dengan
tujuan tertentu dapat diterimanya dengan baik dan mengerti. Suksesnya suatu
komunikasi apabila dalam penyampaiannya menyertakan unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Pengirim atau sumber
Pengirim adalah orang yang membuat pesan. (Orde
&Bruess, 2005). Dia adalah pemrakarsa yang ingin menyajikan pikiran dan
pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan bertujuan
tertentu, maka pengirim tidak selalu berada dalam posisi serba tahu atau serba
kenal terhadap penerima.
Manusia mempunyai keterbatasan untuk melayani diri
sendiri apalagi melayani orang lain. Rasul Paulus menegaskan kembali tentang
keterbatasan individu; ”Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. ”Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal”.[1]
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber
sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia sumber
bisa dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai,
organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,[2]
komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encorder.
Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu
komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, maupun suatu Negara sebagai
komunikator.[3]
2. Penerima
Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan(Orde
& Bruess, 2005) yang diucapkan atau yang ditulis. (DeVito,1986). Sama
seperti informasi mengenai objek atau peristiwa, maka penerima tentu pernah
mempunyai pengalaman sekecil apapun terhadap pesan-pesan terntentu, yang bisa
sama atau berbeda dengan pengirim. Ketika suatu pesan diterima, maka orang yang
menerima menginterpretasi pesan-pesan ini kemudian dapat dikirimkan kembali
kepada pengirim.[4]
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima biasanya terdiri dari satu orang atau lebih,
dalam bentuk kelompok, partai bahkan Negara. Jika suatu pesan tidak diterima
oleh penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali
menuntut perubahan, ataukah pada sumber, pesan atau saluran.[5]
Penerima adalah orang/kelompok/organisasi/suatu Negara
yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan/pendengar/khalayak/komunikan/penafsir/penyandi balik.[6]
3. Encoding dan Decoding
Encoding adalah proses dimana pengirim menterjemahkan
idea tau maksudnya kedalam symbol-simbol berupa kata-kata atau nonverbal.
(Heath & Bryant, 2000). Hasil terjemah ide ini merupakan pesan yang akan
dikirimkan kepda penerima. Aktivitas seseorang penerima adalah decoding, yaitu menerjemahkan
symbol-simbol verbal dan non verbal tadi ke dalam pesan yang bisa saja mirip,
persis sama dengan, atau sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh
pengirim.[7]
4. Pesan
Pesan adalah gagasan, perasaan atau pemikiran yang
telah di-encode oleh pengirim atau
di-decode oleh penerima. (Orbe &
Bruess,2005). Pesan-pesan terbentuk sinyal, symbol, tanda-tanda atau kombinasi
dari semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima.
(DeVito,1986). Apabila pesan berupa tanda, maka dapat membedakan tanda yang
alami artinya tanda yang diberikan oleh lingkungan fisik, tanda mana sudah
dikenal secara universal. Contoh: Guntur merupakan tanda hujan akan turun, asap
merupakan tanda bahwa ada api, dan lain-lain.
Ada dua hal utama yang terkandung didalam “makna”
pesan, yaitu:
1. Content meaning
Merupakan makna literal suatu pesan yang acap kali
ditampilkan secara verbal. Pesan ini mudah dipahami karena pesan selalu
diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama diantara pengirim
dan penerima.
2. Relationship meaning
Merupakan makna pesan yang harus dipahami secara
emosional (konotasi). Biasanya pesan yang dikirimkan atau yang diterima hanya
biasa dipahami oleh para pihak yang sudah mempunyai relasi tertentu.
Pesan-pesan yang mempunyai karakteristik seperti:
1) Origin,
merupakan symbol atau tanda yang berasal dari lingkungan fisik disekitarnya
2) Mode,
merupakan pesan yang tampil dala bentuk visualisasi sehingga memungkinkan indra
manusia memberikan makna terhadap pesan ini.
3) Physical Character, merupakan pesan yang memiliki
ukuran, warna kecerahan, dan intensitas.
4) Organization, merupakan pesan yang mengandung idea tau pendapat.
5) Novelety,
atau kebaruan, kemutakhiran, merupakan pesan yang mudah diterima karena
ditampilkan secara khas, atau pesan yang tampil beda, sehingga mudah menggugah
indra manusia.[8]
Pesan adalah
suatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Contoh: ilmu pengetahuan. Dalam
bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau
informasi.
Pesan adalah apa
yang akan disampaikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator)
atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang
diwakiliperasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. 3 komponen pesan yaitu
makna, symbol, bentuk pesan.[9]
5. Saluran
Saluran komunikasi adalah sarana untuk mengangkut atau
memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam komunikasi, semua pesan
yang dikirimkan harus melalui saluran, saluran bisa tunggal namun bisa juga banyak.
Komunikasi antar sesama dilakukan melalui bahan cetakan seperti buku, e-mail,
atau telepon.[10]
Media/saluran adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Berbagai macam pendapat mengenai
saluran atau media. Ada yang menilai media bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antar pribadi, pancra indra dianggap sebagai media komunikasi.
Termasuk telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi
antar pribadi.[11]
Saluran atau media adalah alat untuk menyampaikan
pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan ( penerima) baik secara
langsung ( tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik
dll).[12]
6. Noise
Noise berbentuk fisik, psikologis, fisiologis, dan
semantic. (Orbe & Bruess, 2005)
Ada beberapa jenis noise,
yaitu:
1) Fisik. Meliputi
kebisingan yang bersumber dari suara seperti kebisingan lalu lintas, music yang
keras, badai atau angin, ombak sensor atau gergaji mesin, mesin-mesin mobil di
bengkel, hingga bau badan, atau bau mulut
2) Jarak. Misalnya
komunikasi dengan seseorang karena dipisahkan oleh sebuah meja besar didepan
anda.
3) Psikologis. Meliputi semua
jenis gangguan yang bersumber dari faktor-faktor psikologis seperti self-awereness, self-perpection,
persepsi, motivasi, hambatan mental yang mengganggu kelancaran pengiriman
pesan.
4) Sosiologis. Misalnya
hambatan status sosial, kedudukan dan peran yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan. Faktor-faktor ini mengurangi tingkat kebebasan berkomunikasi
antar personal.
5) Antropologis. Meliputi
hambatan cultural seperti perbedaan latar belakang budaya, kebiasaan, adat
istiadat, dan lain-lain antara pengirim dan penerima yang mempengaruhi
komunikasi.
6) Hambatan fisiologis. Adalah
hambatan yang mencakup semua aspek fisik yang dapat mengganggu komunikasi.
7) Semantik. Adalah hambatn
yang muncul dalam bentuk kata-kata yang dapat mengganggu perhatian pengirim dan
penerima terhadap pesan. (Orbe & Bruess, 2005).[13]
7. Feedback
Feedback atau sering disebut “umpan balik” adalah
respons yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang dikirimkan oleh
pengirim. “saya tidak setuju dengan pendapat Anda”, itulah contoh respons.[14]
Tanggapan balik adalah salah satu bentuk dari pada
pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik biasanya berasal dari unsur
lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.[15]
8. Kerangka Pengalaman
Kerangka pengalaman atau field off experience adalah pengalaman pengirim dan penerima yang
berbasis pada latar belakang sosial budaya, adat istiadat, pendidikan,
pengetahuan, interaksi dan relasi sosial, status sosial. Semua faktor ini
memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.[16]
9. Konteks
Konteks adalah semua berkomunikasi terjadi dalam
konteks. Konteks meliputi semua unsur fisik dan psikologis dari lingkungan
dimana komunikasi terjadi. Konteks dapat bersifat fisik, budaya,
sosial-psikologis, atau temporal. (Orbe & Bruess, 2005)
1) Konteks fisik. Meliputi segala
sesuatu yang bersifat fisik yang ada dalam lingkungan dimana komunikasi
terjadi, misalnya ruangan, aksesoris, ruangan mempengaruhi suasana komunikasi.
2)
Konteks budaya. Ialah nilai, norma, aturan, atau keyakinan budaya yang mempengaruhi suasana
komunikasi.
3)
Konteks psikososial. Meliputi unsur-unsur seperti relasi sosial antara
pengirim dan penerima, antara pengirim/penerima dan pihak ketiga, motivasi dan
persepsi sosial atau cultural, cara berpikir dan lain-lain yang mempengaruhi
suasana komunikasi.
4)
Konteks temporal. Ialah waktu bagi terselenggaranya komunikasi, misalnya berapa lama waktu
yang dibutuhkan penerima untuk mendengarkan pengirim, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk bercakap-cakap atau berdiskusi, apakah diskusi dapat dilakukan
hingga larut malam?[17]
10. Perubahan
Menurut Mamber (1971), salah satu tujuan utama
komunikasi manusia adalah “perubahan”. Banyak ahli komunikasi tidak pernah
menyebutkan “perubahan” sebagai tujuan utama komunikasi, namun menyembunyikan
“perubahan” ini dalam kemasan sperti … penerima dapat memahami, mengetahui,
melakukan, mengembangkan dan menikmati. Padahal semua konsep yang disebut
terakhir ini adalah bentuk perubahan, entah perubahan maju (progress). Supaya komunikasi mencapai
tujuan “perubahan” secara maksimal, maka komunikasi sepatutnya direncanakan
agar seluruh rangkaian aktivitas komunikasi dijalankan berdasarkan urutan waktu
dan ruang.[18]
11. Pengaruh atau efek
Pengaruh
atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan
oleh penrima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.[19]
Dampak
atau efek terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber
seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.[20]
12. Lingkungan
Lingkungan
atu situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi. Yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis, lingkungan sosial
budaya dan dimensi waktu.[21]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Menurut Prof. Dr. Alo liliweri, M.S Unsur-unsur komunikasi ada 10 yaitu:
1)
Pengirim/Sumber
2)
Penerima
3)
Encoding Dan Decoding
4)
Pesan
5)
Saluran
6)
Noise
7)
Feedback
8)
Kerangka/Pengalaman
9)
Konteks
10) Perubahan
2. Menurut Hafied Cangara Unsur-Unsur komunikasi ada 7 yaitu:
1)
Sumber
2)
Pesan
3)
Media
4)
Penerima
5)
Pengaruh atau efek
6)
Tanggapan balik
7)
Lingkungan
3. Menurut Lasswell
Komunikasi
adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator
(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baiksecara langsung/tidak langsung
dengan maksud memberikan dampak/efek kepada komunikan sesuai dengan yang
diinginkan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which, to
whom, with what effect.
DAFTAR
PUSTAKA
Liliweri
Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011
Cangara
Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
Lasswell
1960, Daftar Definisi Komunikasi – Wikipedia bahsa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar