Syirik Ada Dua Jenis : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
1. Syirik Besar Syirik
besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di
dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.
Syirik
besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin
atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan
manfaat maupun mudharat.
Syirik
Besar Itu Ada Empat Macam.
[a].
Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia
juga berdo'a kepada selainNya. [3]
[b].
Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk
selain Allah Subhanahu wa Ta'ala [4]
[c].
Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada
Allah [5]
[d].
Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam
hal kecintaan. [6]
2. Syirik Kecil.
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia
mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik
Kecil Ada Dua Macam.
[a].
Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya :
Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur
atau syirik"[7]
Qutailah
Radhiyallahuma menuturkan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian
melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: "Atas kehendak Allah dan
kehendakmu" dan mengucapkan: "Demi Ka'bah". Maka Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para Shahabat apabila hendak bersumpah
supaya mengucapkan, "Demi Allah Pemilik Ka'bah" dan mengucapkan:
"Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu"[8]
Syirik
dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan. "Kalau bukan karena kehendak Allah
dan kehendak fulan" Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah.
"Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si
fulan"
Kata
(kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba
mengikuti kehendak Allah.[9]
[b].
Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti
riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya
yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para
Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?"
.Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'"[10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar